Pantomim adalah Pekerjaan Sikap! Wanggi Hoed - Seniman Pantomim
Minggu, 03 Februari 2019
Press Release Riung Raung Vol 1. Bandung.
Riung Raung Memperingati Hari Primata
Menyebarkan kesadaran masyarakat terhadap konservasi dan semakin bijaksana menggunakan akal
dan budi dalam memperlakukan satwa.
Bandung, 31 Januari 2019
Hari Primata Nasional diperingati pada 30 Januari 2019. Hal ini ditandai dengan kegelisahan akan
kondisi primata Indonesia karena perilaku manusia terhadap satwa yang statusnya dilindungi
maupun tidak dilindungi dianggap semakin biadab, tidak hanya banyak kasus eksploitasi yang
ditemui namun juga ditemukan kasus sekelompok orang mengonsumsi daging orangutan yang
statusnya dilindungi.
Berkurangnya populasi orangutan paling besar diakibatkan oleh ekspansi industri perkebunan,
terutama kelapa sawit, dan juga perburuan oleh manusia. Sedangkan populasi primata lain
diakibatkan oleh banyaknya perburuan manusia demi pundi-pundi uang dengan cara
mengeksploitasi monyet ekor panjang atau jenis primata lainnya untuk bisnis hiburan manusia.
Konflik antar manusia dan primata pun tak urung terjadi dikarenakan mereka kehabisan lahan
tempat tinggal dan tidak memiliki sumber makanan yang biasa mereka dapatkan di alamnya.
Dua tahun lalu, ditemukan spesies orangutan baru di daerah Tapanuli, Indonesia. Namun
populasinya yang kini tidak sampai 800 ekor, membuat spesies ini termasuk dalam kategori hampir
punah. Hal ini semakin menghawatirkan karena diketahui ada rencana untuk pembuatan DAM
untuk pembangkit tenaga air dan didanai oleh Bank of China. Habitat populasi orangutan menjadi
salah satu indikator kualitas ekosistem di Indonesia, terutama kondisi hutan dan selalu ada
hubungannya antara deforestasi atau berkuranganya jumlah area hutan.
Atas dasar keprihatinan tersebut, Riung Raung dibentuk dan akan melaunching event pertamanya
di Bandung dengan judul Riung Raung Volume 1. Penting bagi kita semua untuk menyebarluaskan
pesan kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga hutan, satwa dan lingkungan yang mana juga
sebagai tempat tinggal kita umat manusia.
Riung Raung adalah sebuah ruang kolektif yang menjadi wadah bersama antara lembaga konservasi
dengan lembaga-lembaga lainnya yang berjuang untuk kelestarian bumi dan yang hidup
didalamnya. Ruang serta riung baru ini bertujuan untuk membuka rasa penasaran serta kepekaan
masyarakat terhadap kelestarian keanekaragaman hayati (KEHATI) untuk menjadi bagian dari
pergerakan kami serta bersama membangun aksi kreatif untuk menyuarakan .
Dalam ruang ini kita akan memulainya di Bandung dengan berbagai pertunjukan seni dibalut
dengan kampanye dan akan dikemas secara menarik yang berfokus kepada kelestarian satwa endemik
Indonesia. Riung Raung mengajak para pelaku konservasi untuk bersama menyadarkan akan
pentingnya kelestarian hayati serta kami berharap seni dapat menjadi media sebagai upaya
penyadaran masyarakat secara meluas.
Acara yang diberi tema "The Earth Conservation" akan diselenggarakan sebagai berikut :
Tanggal : Sabtu, 2 Februari 2019
Waktu : 15.00 s/d selesai
Tempat : Mr. Guan Coffee
Jl.Tampomas No.22, Malabar, Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40262.
Narasumber :
1. Made Wedana (Aspinall Foundation)
2. Pepep Dw (Penulis, Aktivis Sadar Kawasan)
3. Dadang Sudardja (Dewan Nasional Walhi)
4. Nadya Andriani (ProFauna Indonesia).
Moderator :
1. Jalu Kencana
2. Unu Miharja
Pertunjukan Seni dan Pameran Rupa :
- Dede Pras
- Selepas Hujan
- Rendy Jean Satria
- Rizal
- Fyan Fendi
- Saut Prayuda
- Galih Mahara
- R. Lutfi Wiguna
- Arnis Muhammad
- Sworks X SR Iboe Inggit Ganarsih.
Narahubung :
Violita Berandhini
+62 856 8913 863
Raisa
+62 857 9330 5745
Instagram : @RiungRaung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar