Senin, 27 Januari 2020

Seni Pantomim Antar Wanggi Hoed hingga ke Luar Negeri

Seni Pantomim Antar Wanggi Hoed hingga ke Luar Negeri.


Jurnalis : Oris Riswan Budiana (BeritaBaik).





Bandung - TemanBaik pasti tahu dong dengan seni pantomim? Itu loh seni gerak tubuh, tanpa suara, dan artis atau pelakunya biasanya berwajah putih. Kenalan dengan salah satu artis pantomim yuk!

Salah seorang artis pantomim itu adalah Wanggi Hoediyatno (30) atau yang lebih dikenal dengan nama Wanggi Hoed. Pria kelahiran Palimanan, 24 Mei 1988 itu sudah menjadi artis pantomim sejak 2006. Sejak kecil, ia mengaku sudah tertarik dengan dunia pantomim. Tapi, ia baru mulai aktif mempelajari pantomim sejak 2004.

Ia mulai mencari beragam informasi dan literatur seputar pantomim. Keinginan belajarnya pun semakin besar. Salah satu yang membuat tingginya semangat belajar pantomim adalah karena bergaul dengan orang-orang komunitas pantomim di Bandung.

Kebetulan, pada 2006 ia berkuliah di STSI (sekarang ISBI) Bandung dan mengambil jurusan teater seni pertunjukan. Ia pun semakin giat belajar dan mulai fokus menjadi artis pantomim.

Ia lalu bermain dari satu komunitas ke komunitas lain, serta acara ke acara lain. Hingga akhirnya, ia mendapat salah satu panggung besar, yaitu tampil di pertunjukan teater kolosal di Centre Culturel Francais (CCF) Bandung pada 2007.

Dari situ, semangat belajarnya semakin besar. Bahkan, lebih dari 10 tahun ia terus belajar berbagai hal terkait pantomim untuk menambah pengetahuan dan kemampuannya. Di saat yang sama, ia terus meniti karier sebagai artis pantomim.

Ketekunan Wanggi pun berbuah hasil. Ia sering diundang tampil dalam berbagai kegiatan. Berbagai daerah di Indonesia sudah disinggahi untuk menampilkan keahliannya. Bahkan, ia pernah bermain di luar negeri, yaitu Timor Leste dan Vietnam. Keren kan?

Ada kepuasan tersendiri yang ia rasakan melalui pantomim. Sebab, ia bisa menampilkan kegelisahan publik, protes, serta beragam bentuk perasaan lainnya melalui seni olah tubuh dan ekspresi wajahnya.

Melalui pantomim, ia juga bisa mengajak orang yang menyaksikan aksinya untuk berbuat sesuatu. Di saat yang sama, orang-orang juga diajak berpikir untuk mencerna makna yang ditampilkan dari pertunjukannya.

"Saya bisa memberikan pengertian pada mereka bagaimana pantomim sebagai kesenian yang multitafsir. Itu karena penonton punya persepsi, analisis, sudut pandang, imajinasi, dan cerita masing-masing (untuk menafsirkan pantomim yang ditampilkan)," kata Wanggi kepada BeritaBaik.id, Selasa (18/6/2019).

Di Indonesia, seni pantomim sendiri belum terlalu banyak pelakunya. Bahkan, seni pantomim masih jarang menjadi suguhan dalam suatu kegiatan. Itu berbeda dengan seni lain yang mendapat ruang luas untuk tampil.

Meski begitu, Wanggi mengaku tetap bisa hidup sebagai artis pantomim. Segala kebutuhannya bisa terpenuhi. Bahkan, seni pantomim mampu membawanya berkeliling ke berbagai tempat, termasuk ke luar negeri. Hal itu belum tentu dirasakan orang dari profesi lain. Apa resepnya?

"Saya hidup dengan profesi pantomim ini pasti dengan cinta ya. Melalui porsi cinta ini saya bisa hidup karena saya hidupin seni ini," ungkap Wanggi.

Tapi, ada hal lebih mahal yang dirasakannya jauh lebih besar dari sisi materi atau uang. Melalui pantomim, ia mendapat banyak teman di mana-mana. Hal itu jelas tidak pernah bisa diukur dengan uang.

"Ada silaturahmi yang saya dapat, ini yang berharga karena pantomim ini tujuan awalnya enggak ke sana (mencari materi). Kalaupun ada dalam bentuk materi, itu bonus dan bagian dari rezeki," tutur Wanggi.

Seni pantomim sendiri menurutnya cukup menjanjikan jika dijadikan sebagai profesi. Sebab, pelakunya tidak sebanyak pelaku seni lain. Tapi, perlu jam terbang dan nama agar bisa mencapai posisi seperti dirinya sekarang.

"Menjanjikan, pantomim ini nilai seni pertunjukan yang mahal karena sangat langka dan sulit untuk mencari pelakunya, apalagi pelaku punya biografi yang unik," jelas Wanggi.

Sementara dari perjalanan panjangnya sebagai artis pantomim, Wanggi jelas punya banyak momen menarik. Tapi, salah satu yang paling berkesan adalah bisa tampil di Jakarta di hadapan almarhum Taufik Kiemas yang saat itu menjabat sebagai Ketua MPR RI pada 2011.

Saat itu, ia mengaku tidak sadar jika yang ada di hadapannya adalah seorang pejabat tinggi. Ia baru tahu setelah turun panggung bahwa di hadapannya adalah Ketua MPR RI.

Wanggi sendiri punya satu keinginan besar. Ia ingin tampil di hadapan seseorang yang punya pengaruh besar di Indonesia sekaligus menyampaikan pesan melalui pantomim.

"Saya ingin tampil di depan presiden dan menyuarakan apa yang jadi suara teman-teman yang saya perjuangkan. Tema besarnya sederhana sih yang ingin ditampilkan, sesuai dengan sila ketiga dan keempat Pancasila," pungkas Wanggi.

TemanBaik ingin tahu bagaimana aksi Wanggi bermain seni pantomim? Kamu bisa cek di akun Instagram @wanggihoed atau di channel Youtube Wanggi Hoed Docs.

Foto: Instagram @wanggihoed

Editor : Nita Hidayati

Berita diatas dapat di akses di : https://www.beritabaik.id/read?editorialSlug=sosok-inspiratif&slug=1560842844188-seni-pantomim-antar-wanggi-hoed-hingga-ke-luar-negeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar