Selasa, 05 Januari 2016

Berbicara Lewat Diam Dengan Pantomim




1448784066090
Sok nya, kata siapa kalau diam itu nggak bisa bercerita. Buktinya ada pepatah bahasa Inggris “a photo means thousands words” yang artinya satu foto punya seribu kata. Nah begitu pula dengan pantomim yang diam namun punya seribu bahasa. Kayak aku yang pinter berbahasa Inggris. Hari Minggu (29/11) kemaren, aku diundang untuk dateng ke workshop yang dihelat di S.14, bersama Mixi Imajimimetheatre, salah satu komunitas pantomim yang udah berdiri sejak delapan tahun lalu. Euy cangkeul oge nya.
Ngobrol santai dulu sebelum mulai ber-pantomim ria
Ngobrol santai dulu sebelum mulai ber-pantomim ria
Siang itu, bersama mas Wanggi kita diajarin bagaimana cara mengolah tubuh ala pantomim, menciptakan karakter, fotografi, bahkan sampai make-up! Eits, make-up ala pantomim tentunya, nu item putih tea maksudnya. Workshop dimulai dengan lari-lari sepanjang Jalan Sosiologi, “Buat supaya lemes badanya, pantomim kan juga butuh kelenturan. Udah kayak olah raga!” kata mas Wanggi. Ternyata workshop kali ini didominasi sama anak remaja. Duh, jadi berasa kolot ah. Sedih. Tapi seneng ketang, tandanya bibit-bibit muda banyak yang tertarik dengan pantomim ini. Gelaran dari Mixi Imajimimetheatre sendiri diselenggarakan untuk ngerayain ulang tahunnya yang ke-8. Kalau anak SD mah masih badung lah.
Salah satu properti yang dipamerkan
Salah satu properti yang dipamerkan
Nah selain workshop, di S.14 juga mamerin jejak pantomim di Tanah Air. Mulai dari properti, kamera, artikel, waah banyak deh. Setelah melihat pameran, kayak ada perasaan bahwa pantomim tuh beneran talk less do more. Bercerita lewat diam. Eugh, tah. Jero. Selain itu ada juga screening film, akustikan, dan repertoire pantomime. Bagus-bagus dan menarik kisahnya! Buat kalian yang pengen dateng, nih, sayang banget pamerannya udah tutup dari tanggal 29 Desember kemaren. Hiy, salah siapa atuh sok nggak dateng. Rugi!

Wensite : http://roi-radio.com/berbicara-lewat-diam-dengan-pantomim/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar